BacaJuga: Jelaskan Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia. Diskusi, Pertanyaan dan Jawaban. Keragaman suku bangsa di indonesia dipengaruhi oleh.. Jawaban: Keragaman suku bangsa di Indonesia di pengaruhi oleh: 1. Letak strategis wilayah Indonesia 2. Kondisi negara kepulauan 3. Transportasi dan komunikasi. 4.
Seperti kita ketahui, terdapat bermacam-macam faktor penghambat komunikasi yang bisa saja terjadi selama proses berlangsungnya komunikasi. Hambatan-hambatan komunikasi tersebut bagaimana pun juga bisa menyebabkan proses komunikasi yang efektif menjadi tidak terjadi. Inilah yang kemudian menjadi alasan bahwa kita harus mampu mengidentifikasi beberapa macam faktor dari penghambat komunikasi sehingga kita bisa meminimalisir permasalahan yang mungkin saja ada 8 macam faktor yang bisa menjadi hambatan dalam komunikasi. Faktor-faktor ini tentusaja akan sangat bergantung dari jenis dan tipe komunikasi yang sedang berlangsung. Tidak dipungkiri juga bahwa kemungkinan faktor lain dari hambatan komunikasi juga bisa di luar dari apa yang disebutkan di sini. Namun paling tidak, kita bisa mengetahui beberapa gambarannya secara umum sebagai berikutFaktor Pengirim PesanFaktor pengirim pesan bisa menjadi salah satu hambatan pada saat komunikasi berlangsung. Biasanya, pengirim pesan tidak mampu menyampaikan apa yang akan menjadi inti pesan yang akan disampaikan sehingga terjadi permasalahan ini. Pengirim pesan yang juga tidak menjelaskan apa informasi yang akan disampaikan dengan tepat bisa menyebabkan proses komunikasi kurang efektif. Tidak hanya itu saja, komunikasi yang terjadi juga akan cenderung menjadi kurang Penerima PesanFaktor penghambat selanjutnya justru bisa muncul dari penerima pesan. Ketidakmampuan penerima pesan dalam menerjemahkan isi pesan dari sender menyebabkan komunikasi menjadi terhambat. Umumnya ini terjadi apabila penerima pesan tidak bisa mengenali atau fokus terhadap pesan yang disampaikan. Contohnya, saat seseorang sedang kurang fokus dalam suatu pembicaraan, maka bisa saja ia melakukan kesalahan interpretasi. Ini juga faktor yang sering menjadi hambatan komunikasi media yang tepat bisa menjadikan suatu proses komunikasi berjalan dengan lebih tepat, dimana informasi atau isi pesan akan tersalurkan dengan baik. Namun demikian, apabila seseorang salah dalam menggunakan media, maka bisa saja komunikasi yang terjadi menjadi terhambat. Isi pesan menjadi kurang bisa diterima sehingga tujuan awal dari komunikasi tidak tercapai dengan baik. Sebagai contoh, seseorang melakukan penyuluhan kepada kelompok lansia dengan menggunakan media berupa brosur. Tentunya ini akan menjadikan proses penyuluhan tidak berjalan dengan baik karena bisa saja para lansia akan kesulitan untuk membaca informasi yang ada pada brosur. Ini termasuk contoh dalam hambatan komunikasi adalah bagaimana suatu isi pesan dalam komunikasi bisa diteruskan. Apabila terjadi hambatan dalam saluran, tentu saja komunikasi yang berjalan akan berlangsung dengan tidak semestinya. Sebagai contoh, seseorang mengalami gangguan sinyal pada saat melakukan komunikasi via telepon. Ini bisa dikatakan sebagai salah satu gangguan yang disebabkan akibat saluran. Pola komunikasi organisasi yang baik diperlukan agar saluran komunikasi juga tetap sosio-antropologisHambatan dengan faktor sosio-antropologis memiliki makna bahwa hambatan yang terjadi adalah akibat dari faktor sosiologis dan latar belakang budaya individu. Hal ini bisa digambarkan manakala seseorang yang memiliki keyakinan kuat karena pengaruh budayanya, terpapar informasi yang bertentangan dengan kepercayaan sebelumnya. Ini menyebabkan individu tersebut sulit untuk menerima informasi semantisHambatan semantis lebih kepada hambatan yang didasarkan pada bahasa sebagai alat komunikasi. Perbedaan bahasa yang kemudian tidak terjadi proses penerjemahan di sana akan menyebabkan terjadinya hambatan ini. Faktor penghambat komunikasi ini umum terjadi, terutama ketika seseorang dengan kemampuan bahasa yang terbatas mengunjungi wilayah yang bahasanya sangat berbeda jauh dengan bahasa asal psikologisHambatan psikologis bisa muncul manakala proses komunikasi yang berlangsung dipengaruhi oleh ketidaksiapan psikologis, baik dari pihak pengirim atau pun penerima pesan. Hambatan ini akan menyebabkan seseorang menjadi cenderung tidak fokus saat menerima suatu ekologisHambatan ekologis adalah hambatan yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang kurang kondusif akan menyebabkan terhambatnya proses komunikasi yang diinginkan. Faktor yang mempengaruhi komunikasi ini memang sering terjadi. Tentu saja ini berarti bahwa lingkungan harus benar-benar mendukung proses komunikasi agar hambatan ini tidak tadi beberapa macam hambatan yang mungkin saja bisa terjadi dalam proses komunikasi. Dengan meminimalisir faktor penghambat komunikasi tersebut, diharapkan kita bisa melakukan proses komunikasi efektif dan efisien.
MenurutScott. Scott M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya, Effective Public Relation, terdapat tujuh faktor komunikasi. 1. Kepercayaan (credibility) Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan dalam hal ini komunikasi terjadi karena antara komunikator dengan komunikasn saling mempercayai dan saling memerlukan.

- Komunikasi berfungsi sebagai sarana penyampaian pesan. Dalam prosesnya, komunikasi terjalin antara komunikator pemberi pesan dengan komunikan penerima pesan. Berhasil atau tidaknya penyampaian pesan sangat dipengaruhi oleh proses komunikasi. Karena ada faktor yang sifatnya mendukung atau menghambat penyampaian komunikasi menurut para ahli Berikut proses komunikasi berdasarkan para ahli, yakni Model komunikasi Aristoteles Menurut H. Encep Sudirjo dan Muhammad Nur Alif dalam buku Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak 2021, model komunikasi milik Aristoteles ini ditujukan untuk menggambarkan atau menjelaskan proses public speaking. Aristoteles menitikberatkan model komunikasi ini pada pembicara speaker dan bicara speech. Khalayak digambarkan sebagai penerima pesan yang pasif, sehingga model komunikasi Aristoteles berlangsung linear atau satu Aristoteles, proses komunikasi ini dimulai saat pembicara speaker mengungkapkan pesan speech dalam suatu kondisi occasion kepada khalayak audience yang dapat menimbulkan pengaruh effect. Baca juga Komunikasi Pengertian dan Unsurnya Model komunikasi menurut Lasswell Model komunikasi Lasswell berbentuk linear atau satu arah. Awalnya model komunikasi ini dikembangkan untuk menganalisis komunikasi massa. Namun, seiring perkembangan zaman, model komunikasi Lasswell sering digunakan pula untuk menganalisis komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Harold D. Lasswell menjelaskan bahwa proses komunikasi diawali dengan pengirim pesan sender menyampaikan pesan message melalui media medium, yang diterima oleh penerima pesan receiver, kemudian menciptakan umpan balik feed back untuk diberikan kembali kepada sender. Model komunikasi menurut Schramm Diperkenalkan oleh Wilbur Schramm, model komunikasi ini berlangsung dua arah. Karena komunikator dan komunikan dapat saling memberi serta menerima pesan.

Perkembanganteknologi komunikasi ini tentunya memberikan pengaruh pada struktur masyarakat. Semakin lama semakin terbangun suatu ketergantungan antara masyarakat, teknologi, dan informasi. Salah satunya adalah dengan munculnya kelas-kelas sosial. Jika pada zaman dulu kelas sosial lebih banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, dan
Komunikasi intrapersonal adalah peristiwa komunikasi yang terjadi dalam diri pribadi seseorang atau singkatnya, seseorang berbicara kepada dirinya sendiri Hariyanto, 2021, hlm. 66. Komunikasi intrapersonal atau intrapribadi ini dimungkinkan terjadi karena manusia dapat menjadi objek bagi dirinya sendiri melalui penggunaan simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasinya. Setiap manusia pasti melakukan komunikasi dengan dirinya sendiri walaupun sering tidak disadarinya. Hampir setiap saat ketika manusia ingin mengambil keputusan dan tindakan tidak luput dari proses komunikasi intrapersonal atau intrapribadi. Sementara itu menurut Yusuf 2021, hlm. 69 komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri atau monolog. Dengan kata lain, komunikator dan komunikan adalah orang yang sama. Dalam komunikasi intrapersonal, seseorang berbicara dan bertanya kepada dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri pula. Contoh dari komunikasi interpersonal adalah berpikir, melamun, merefleksikan diri, berdo’a, bersyukur, instrospeksi diri, berimajinasi secara kreatif, dan sebagainya. Komunikasi intrapribadi intrapersonal communication adalah komunikasi dengan diri sendiri yang merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya Karyaningsih, 2018, hlm. 29. Hal tersebut karena keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain juga bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri. Pemahaman mengenai komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting dalam menunjang proses keberhasilan atau keefektifan komunikasi. Sebab, pemahaman yang utuh tentang diri dan kepribadian seseorang akan ikut menentukan bagaimana seorang individu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu pula, komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Masih senada dengan beberapa pendapat di atas, Mukarom 2020, hlm. 59 berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh seorang individu dengan dirinya sendiri. Dalam konteks komunikasi interpersonal ini, seorang individu menempatkan posisinya sebagai pengirim dan penerima pesan sekaligus sehingga umpan balik yang dihasilkannya pun terjadi melalui proses internal yang berlangsung secara kontinu. Berdasarkan beberapa pengertian komunikasi intrapersonal menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh seorang individu dengan dirinya sendiri yang menjadi landasan bagi komunikasi interpersonal maupun komunikasi dalam konteks-konteks lainnya. Proses Komunikasi Intrapersonal Menurut Rakhmat dalam Hariyanto, 2021, hlm. 66, proses komunikasi intrapersonal melalui empat tahapan, yaitu; sensasi, persepsi, memori, dan berpikir yang akan dipaparkan sebagai berikut. 1. Sensasi Tahap pertama dalam penerimaan informasi pada komunikasi intrapersonal adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata sense, artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi adalah kemampuan yang memiliki manusia untuk menyerap segala hal yang diinformasikan oleh pancaindra. Informasi yang diserap oleh pancaindra disebut stimulus yang kemudian melahirkan proses sensasi. Sensasi merupakan pengalaman elementer segera yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis atau konseptual, dan terutama berhubungan dengan kegiatan alat indra Hariyanto, 2021, hlm. 67. Apa saja yang menyentuh alat indra, dari dalam atau dari luar disebut stimuli. Stimuli yang diterima oleh alat indra diubah menjadi energi syaraf untuk disampaikan ke otak melalui proses transduksi. Stimuli harus cukup kuat agar dapat diterima oleh alat indra. 2. Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan Hariyanto, 2021, hlm. 67. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi sensory stimuli. Hubungan sensasi dengan persepsi adalah sensasi merupakan bagian dari persepsi. Persepsi dipengaruhi oleh sensasi yang merupakan hasil serapan panca indra, persepsi juga dipengaruhi oleh perhatian attention, harapan expectation, motivasi dan ingatan. Perhatian yang kita tujukan terhadap sesuatu dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal penarik perhatian adalah sebagai berikut. Gerakan Manusia secara virtual tertarik pada objek-objek yang bergerak. Intensitas Stimuli Kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli yang lain. Misalnya, sesuatu yang berbeda dari yang lain akan merebut perhatian orang. Kebaruan Novelty Hal-hal yang baru dan luar biasa akan mampu menarik perhatian. Perulangan Hal-hal yang disajikan berulang kali, bila disertai dengan variasi akan menarik perhatian. Perulangan juga mengandung unsur sugesti yakni mempengaruhi alam bawah sadar kita. 3. Memori Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi dengan menyediakan kerangka rujukan maupun berpikir. Memori adalah sistem yang sangat terstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Sesuatu yang sudah tersimpan dalam memori akan mempengaruhi pemaknaan/persepsi seseorang terhadap sesuatu di waktu yang lain. Begitu pun dalam berpikir, untuk memutuskan/memerintahkan sesuatu, seseorang akan membuka memorinya untuk mengetahui apa yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan sesuatu, atau siapa yang perlu diperintah untuk melakukan sesuatu tersebut. Dengan demikian, memori memiliki peranan penting bagi individu dalam menentukan persepsi dan berpikir 4. Berpikir Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Dalam berpikir kita akan melibatkan semua proses yang kita sebut di atas yaitu, sensasi, berpikir, dan memori. Saat berpikir maka memerlukan penggunaan lambang, visual atau grafis. Berpikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan, dan menghasilkan yang baru. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Intrapersonal Menurut Potter & Perry dalam Hariyanto, 2021, hlm. 70 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi intrapersonal seseorang yang di antaranya adalah sebagai berikut. Perkembangan Tingkat perkembangan dalam berbicara bervariasi dan hal ini berhubungan erat dengan perkembangan anak. Orang tua memberikan pengaruh penting terhadap kemampuan anak untuk berkomunikasi. Perkembangan pada individu menentukan jenis komunikasi apa yang akan dipilih. Nilai Nilai dapat mempengaruhi interpretasi pesan dan juga bagaimana individu menginterpretasikan ide yang datang dari orang lain. Jika nilai yang dimilik seseorang berbeda dan tidak ada penyesuaian antar individu kemungkinan akan terjadi konflik saat melakukan komunikasi. Emosi Emosi dapat membuat seseorang salah menginterpretasikan pesan yang diterima. Jika emosi mempengaruhi komunikasi dimaknai sebagai perasaan subjektif seseorang dan mempengaruhi individu bagaimana berinteraksi dengan seseorang. Jika pada seseorang yang berkomunikasi tidak terkontrol emosinya maka akan terjadi perdebatan karena emosi yang muncul. Latar belakang sosiokulturalBudaya adalah hasil dari mempelajari cara berbuat, berpikir, dan merasakan. Pengaruh kebudayaan menetapkan batas bagaimana seseorang bertindak dan berkomunikasi, dalam hal ini komunikator harus bisa menyesuaikan dengan kebudayaan komunikan agar komunikasi yang berjalan menjadi efektif. Gender Pria dan wanita memiliki cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Anak perempuan biasanya perkembangan pusat komunikasi di otaknya lebih bagus dari pada laki-laki. Pengetahuan Penggunaan bahasa yang umum sangat tepat digunakan jika pengirim dan penerima pesan memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Pesan akan menjadi tidak jelas jika kata yang digunakan tidak dikenal penerima. Karena pemakaian bahasa yang lazim menjadi faktor yang sangat membantu dalam berkomunikasi untuk menjembatani perbedaan yang terjadi. Lingkungan Seseorang dapat berkomunikasi lebih baik dalam lingkungan yang nyaman. Kurangnya kebebasan seseorang bisa mengakibatkan kebingungan, ketegangan. Gangguan lingkungan juga bisa mengganggu pesan yang dikirim. Lingkungan yang nyaman sangat membantu dalam proses komunikasi, karena inilah lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh dalam komunikasi. Memaksimalkan Komunikasi Intrapersonal Berbagai pesan yang diproduksi dalam komunikasi intrapersonal sudah seharusnya ditingkatkan kualitasnya agar bermanfaat. Bahkan, apabila tidak dikelola dengan baik, pesan yang tidak terarah sering kali menjadi objek yang cenderung membuat individu menjadi resah dan gelisah, sedih, marah, dan perasaan negatif lainnya. Lantas bagaimana caranya membuat komunikasi intrapersonal bermanfaat dan tidak memberikan afeksi negatif? Menurut Panuju 2018, hlm. 62 beberapa cara yang dilakukan agar komunikasi intrapersonal bermanfaat di antaranya adalah sebagai berikut. Subjek-subjek dalam komunikasi intrapersonal harus berani mengeluarkan stimulus yang cenderung mengajak pikiran berprasangka buruk. Prasangka buruk menjadikan komunikasi keluar dari tujuan komunikasi untuk membuat orang bahagia. Subjek-subjek dalam komunikasi intrapersonal harus berani menuju ruang kompromi dalam memaknai stimulus. Sehingga makna yang disepakati adalah makna yang bergerak dari titik ekstrem kiri dan kanan menuju ke tengah. Itulah wilayah yang disebut wilayah saling pengertian mutual of understanding. Makna-makna yang terajut perlu didokumentasikan supaya bisa dicek kembali pada waktu yang berbeda. Dokumentasi hasil komunikasi intrapersonal bisa menjadi karya yang berguna bagi orang lain, misalnya ditulis dalam bentuk catatan ataupun puisi. Referensi Hariyanto, D. 2021. Buku ajar pengantar ilmu komunikasi. Sidoarjo Umsida Press. Karyaningsih. 2018. Ilmu komunikasi. Yogyakarta Samudra Biru. Mukarom, Z. 2020. Teori-teori komunikasi. Bandung UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Panuju, R. 2018. Pengantar studi ilmu komunikasi komunikasi sebagai kegiatan, komunikasi sebagai ilmu. Jakarta Prenadamedia Group. Yusuf, 2021. Buku ajar pengantar ilmu komunikasi. Yogyakarta Penerbit Pustaka Ilmu. Faktoryang mempengaruhi proses komunikasi terapeutik. Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Potter & Perry, 1993) yaitu : Perkembangan. Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang perawat harus mengerti pengaruh perkembangan usia baik dari sisi bahasa, maupun proses berpikir dari orang tersebut. Ada beberapa proses terjadinya komunikasi. Pada hakekatnya proses terjadinya komunikasi menurut Onong U. Effendy adalah proses penyampaian pikiran atau gagasan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran tersebut bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Pikiran bersama perasaan yang akan disampaikan kepada orang lain itu oleh Walter Lippman dinamakan picture in our head, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana caranya agar ā€œgambaran dalam benakā€ dan ā€œisi kesadaranā€ pada komunikator itu dapat dimengerti, diterima dan bahkan dilakukan oleh komunikan. Pikiran yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dalam komunikasi disebut pesan. Agar komunikasi berjalan dengan lancar maka Wilbur Schramm dalam karyanya ā€œcommunication research in the United Statesā€ menyatakan bahwa ā€œKomunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan frame of reference, yakni paduan pengalaman dan pengertian collection experience and meanings yang pernah diperoleh oleh komunikanā€ Effendy, 1986. Menurut Schramm, bidang pengalaman field of experience merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, maka komunikasi akan berlangsung lancar. Dalam proses komunikasi akan timbul umpan balik atau feed back atau efek. Feed back mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi, sebab komunikator menerangkan suatu pesan dan bila ditanggapi oleh komunikan membuktikan keefektifan dari proses komunikasi itu sendiri dan umpan balik itu juga menentukan berlanjut atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan komunikator. Karenanya umpan balik bisa bersifat positif maupun negatif. Umpan balik yang positif adalah tanggapan atau respon atau reaksi komunikan yang menyenangkan komunikator sehingga komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya, umpan balik negatif adalah tanggapan komunikan yang tidak menyenangkan komunikator sehingga komunikator enggan melanjutkan komunikasinya. Feed back bisa berupa verbal dalam bentuk kata ā€œyaā€ untuk tanda setuju atau ā€œtidakā€ untuk tanda menolak, bisa juga bersifat non verbal dalam bentuk gerakan anggota badan kita dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, menurut Onong U. Effendy dalam bukunya Human Relations dan Public Relations menyebutkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur pokok yang diberi istilah Komunikator Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pikirannya atau perasaannya kepada orang lain. Pesan Pesan sebagai terjemahan dari bahasa asing ā€œmessageā€ adalah lambang bermakna meaningful symbols, yakni lambang-lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator. Komunikan Komunikan adalah seseorang atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya. Media Media adalah sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Efek Efek adalah tanggapan, respons atau reaksi dari komunikan ketika ia atau mereka menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah akibat dari proses komunikasi. Effendy, 1986 Efek yang di harapkan timbul dari proses komunikasi dalam kegiatan clearing house ini adalah perubahan sikap dari komunikan-komunikan sehingga akan dapat tercapai tujuan kegiatan ini dengan baik. Perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada masing-masing individu. Perubahan sikap seseorang ditentukan oleh stimulus yang diterimanya. Materi yang disampaikan oleh komunikator dalam kegiatan clearing house merupakan suatu stimulus yang diberikan kepada komunikan. Yang dalam hal ini adalah dengan adanya kesepakatan bersama dalam akhir pelaksanaan kegiatan clearing house. Dalam proses komunikasi, stimulus materi tersebut haruslah dapat menimbulkan perhatian, pengertian dan pemahaman dari komunikan sehingga dapat menimbulkan reaksi yakni perubahan sikap dari komunikan sesuai dengan keinginan komunikator. Perubahan sikap yang diharapkan dalam penelitian yang diamati adalah antara departemen-departemen yang terlibat dalam kegiatan clearing house tersebut dapat mencapai kata sepakat mengenai media-media massa asing yang ingin meliput di Indonesia. Baik itu persetujuan ataupun penolakan peliputan tersebut dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang diperlukan oleh departemen-departemen tersebut. Artikel Terkait JalaluddinRakhmat, "Psikologi Komunikasi Edisi Revisi" (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 27-31 . 4. Latar Belakang Sosial Budaya Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor budaya. Budaya juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
Menurut Scott. Scott M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya, Effective Public Relation, terdapat tujuh faktor komunikasi. 1. Kepercayaan credibility Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan dalam hal ini komunikasi terjadi karena antara komunikator dengan komunikasn saling mempercayai dan saling memerlukan. Apabila tidak ada kepercayaan maka proses komunikasi tidak akan berlangsung. Apabila tidak tejadi kontak atau hubungan maka komunikasi tidak akan terjadi. Keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan situasi atau kondisi lingkungan ketika komunikasi berlangsung. Komunikasi harus dapat menimbulkan rasa puas dari kedua belah pihak. Kepuasan akan tercapai apabila berita atau pesan yang dikirim komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan. Selanjutnya komunikan memberikan reaksi atau respon kepada komunikator. Faktor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Kejelasan itu meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang hendak dicapai, dan kejelasan kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi. faktor komunikasi 5. Kesinambungan dan konsisten continuity and consistensy Komunikasi dapat berlangsung jika terjadi kesinambungan dan konsistensi hubungan dari kedua belah pihak. Dalam hal ini komunikasi perlu dilakukan terus menerus dan konsisten. Selain itu informasi yang disampaikan jangan saling bertentangan. 6. Kemampuan komunikan capability of audience Kemampuan komunikan sangat menetukan dalam proses komunikasi. Dalam hal ini pengiriman berita atau pesan perlu disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita. Oleh karena itu, komunikator harus menghindari penggunaan istilah-istilah yang sukar dipahami oleh komunikan. 7. Saluran pengiriman berita channels of distribution Saluran atau sarana yang dipergunakan dalam pengiriman berita merupakan faktro yang penting dalam berkomunikasi. Agar proses komunikasi dapat berlangsung, perlu dipakai saluran atau media komunikasi yang sudah biasa digunakan oleh masyarakat umum. Media yang biasa digunakan masyarakat umum adalah media cetak dan media elektrik.

Hal-hal tersebut tidak hanya berasal dari klien saja, tetapi juga dapat disebabkan oleh pola komunikasi yang salah yang dilakukan oleh perawat. Komunikasi yang tidak efektif juga dapat disebabkan kegagalan pada proses komunikasi itu sendiri. Kegagalan itu dapat terjadi pada saat pengiriman pesan, penerimaan pesan, serta pada kejelasan pesan

Faktor- faktor psikologis. a. Konsep diri dan persepsi diri. Pembicaraan tentang faktor-faktor personal selalu dikaitkan dengan factor-faktor psikologis, seperti persepsi, memori dan motivasi. Faktor-faktor psikologis itu bisa muncul dari dalam diri (disposisi) atau di tampilkan sebagai respon terhadap stimulus yang datang dari luar diri.

Faktorfaktor lain yang Memengaruhi Komunikasi • Kepercayaan diri Kepercayaan diri masing-masing komunikator dan komunikan dalam komunikasi dapat menstimulasi keberanian untuk menyampaikan pendapat sehingga komunikasi efektif. Faktor-faktor lain yang Memengaruhi Komunikasi • Jarak personal Jarak komunikasi yang nyaman untuk terjalinnya

MenurutScott M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya "Effective Public Relation", terdapat tujuh faktor komunilasi: 1. Credibility (Keterpercayaan) Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan. Dalam hal ini, komunikasi terjadi karena antara komunikator dan komunikan ada hubungan saling mempercayai dan saling membutuhkan.

Berdasarkankarakter komunikan dalam komunikasi persuasif yang dijelaskan Notshine, maka dapat disimpulkan pentingnya bagi persuader untuk memahami karakter persuade agar pesan dapat disampaikan secara efektif. 2.1.4 Karakteristik Pesan Komunikasi Persuasif Seperti yang dikatakan oleh Notshine berbicara atau menulis kepada Faktoryang Memengaruhi Proses Pembelian Online Sedangkan, faktor-faktor yang memengaruhi kon-sumen dalam melakukan pembelian melalui aplikasi tranportasi online dipengaruhi oleh 3 faktor (Dewi, Suthanaya, dan Sujadi (2019): 1. Faktor sosial, merupakan faktor yang berasal dari luar individu. Biasanya faktor ini berasal dari R34zoc2.
  • jvkc1mntc7.pages.dev/304
  • jvkc1mntc7.pages.dev/339
  • jvkc1mntc7.pages.dev/211
  • jvkc1mntc7.pages.dev/520
  • jvkc1mntc7.pages.dev/18
  • jvkc1mntc7.pages.dev/363
  • jvkc1mntc7.pages.dev/664
  • jvkc1mntc7.pages.dev/832
  • proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan yang disebut