Berikutini empat faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen: Faktor kebudayaan. Menurut Nurmawati dalam buku Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian (2018), kebudayaan adalah faktor penentu keinginan serta perilaku paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi, serta perilaku dari lembaga lainnya. Pengertian Konsumen Konsumen merupakan setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup yang lain dan tidak untuk diperdagangkan. Apabila tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka di sebut dengan pengecer atau distributor. Baca Juga Pengertian Konsumen Apabila dilihat dari perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua macam yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen irasional, untuk lebih jelasnya dari masing-masing berikut ini. Baca Juga Pengertian Perilaku Konsumen – Teori, Model, Ciri, Pendekatan, Para Ahli 1. Perilaku Konsumen Rasional Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional apabila memerhatikan hal-hal berikut Barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen. Barang tersebut benar-benar diperlakukan konsumen. Mutu barang terjamin. Harga sesuai dengan kemampuan konsumen. 2. Perilaku Konsumen Irasional Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional apabila konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu, misalnya yaitu Tertarik dengan promosi atau iklan baik dimedia cetak maupun elektronik. Memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen. Ada bursa obral atau bonus-bonus dan bajir diskon. Prestise atau gengsi. Karateristik Konsumen Karakteristik konsumen merupakan ciri individu yang berperan sebagai pembentukan sikap dan merupakan petujuk penting mengenai nilai-nilai yang dianut oleh seorang konsumen. Sikap dalam menentukan pilihan produk dipengaruhi oleh karakteristik konsumen. Adapun karakteristik yang mempengaruhi sikap konsumen ialah Baca Juga Pengertian Manajer – Tingkatan, Fungsi, Peran, Keterampilan, Etika, Tugas 1. Memiliki pola pikir jangka pendek. Pola pikir ialah hal dasar untuk seseorang dalam menciptakan keputusan. Keputusan yang dipungut akan memberi pengaruh dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Pola pikir jangka pendek melulu memperhatikan guna dalam jangka masa-masa pendek saja. Oleh sebab itu, produk-produk instan laku di pasar Indonesia. 2. Tidak mempunyai perencanaan. Konsumen Indonesia tidak mempunyai perencanaan dalam hidup mereka tergolong dalam menciptakan perencaan dalam berbelanja. Perencanaan dalam melakukan pembelian barang dapat diwujudkan dalam format daftar belanjaan. Kumpulan belanjaan ini meminimalisir pembelian yang tidak direncanakan. Oleh sebab itu, konsumen Indonesia rata-rata sering mengerjakan pembelian dagangan yang tidak direncanakan sebelumnya. 3. Cenderung berkelompok dan suka berkumpul. Konsumen Indonesia memiki kecenderungan suka berkelompok dan berkumpul. Saat berkumpul dan berkelompok bakal timbul pembicaraan. Dalam percakapan tersebut akan memunculkan efek words of mouth. Efek words of mouth bakal menimbulkan bisa jadi ada konsumen baru dari konsumen yang terpuaskan. Dari konsumen yang terpuaskan akan memunculkan repeat orders. 4. Tidak adaptif dengan teknologi baru. Survey yang dilaksanakan oleh Frontier pada tahun 2010 ini mengaku bahwa konsumen Indonesia tidak adaptif terhadap teknologi. Fasilitas M-Banking dan Internet belum dipakai secara maksimal. Fasilitas M-Banking dan Internet yang telah ada di dalam ponsel yang dipakai oleh konsumen Indonesia tetapi belum dipakai secara maksimal. 5. Fokus pada konten bukan konteks. Konten ialah informasi yang tersedia melewati media atau produk elektronik. Konteks ialah suatu uraian atau kalimat yg dapat menyokong atau meningkatkan kejelasan makna. Informasi yang terdapat di media atau produk elektronik lainnya pasti saja tidak menyerahkan informasi yang jelas. 6. Menyukai barang-barang buatan luar negeri. Harga acapkali dikomparasikan dengan kualitas. Semakin tinggi harga dirasakan semakin bagus kualitasnya. Harga barang-barang buatan luar negeri beberapa besar mempunyai harga lebih tinggi daripada barang-barang buatan dalam negeri. Gengsi menjadi salah satu dalil juga kenapa konsumen Indonesia lebih menyenangi barang-barang buatan luar negeri. 7. Semakin menyimak masalah religious. Indonesia ialah negara beragama. Konsumen Indonesia menjadi lebih sensitif guna hal-hal yang berbau keaagamaan. Produk dan jasa yang berbau agama semakin lebih tidak sedikit digemari. 8. Suka pamer dan gengsi. Kecenderungan manusia ialah ingin dipuji. Konsumen Indonesia yang berasal dari kelompok ekonomi menengah hendak dipuji bila dapat membeli barang yang tidak dapat dibeli orang lain. Konsumen Indonesia dari kelompok ekonomi atas melakukan pembelian barang-barang branded agar dipuji dan sebagai prestise sebab gengsi. 9. Tidak tidak sedikit dipengaruhi oleh kebiasaan lokal. Keanekaragaman kebiasaan dan adat istiadat telah tidak lagi menjadi dalil dalam memilih dan memakai suatu produk. Globalisasi menciptakan konsumen Indonesia memiliki ciri khas tidak tidak sedikit dipengaruhi lagi oleh kebiasaan lokal. Baca Juga Pemodelan Proses Bisnis – Pengertian, Manfaat, Tujuan, Diagram, jenis, Profil, Analisa 10. Kurang mempedulikan lingkungan. Perubahan iklim ialah isu yang popular di abad 21. Isu mengenai lingkungan menjadi urgen bersangkutan mengenai pemanasan produk. Perusahaan berlomba-lomba guna ikut andil dalam lingkungan. Produk yang bakal diproduksi telah dirancang agar sustainable terhadap lingkungan. Lain halnya dengan konsumen luar negeri, konsumen Indonesia masih belum peduli bakal lingkungan. Jenis-Jenis Konsumen Berikut ini adalah jenis-jenis dari konsumen, sebagai berikut 1. Konsumen Perorangan Personal Consumer Pengertian konsumen perorangan personal consumer ialah konsumen yang membeli/ menggunakan suatu produk barang/ jasa untuk kebutuhan diri sendiri. Personal consumer sering pun disebut dengan istilah end user. Contoh konsumen akhir; individu, keluarga. 2. Konsumen Organisasi Organizational Consumer Pengertian konsumen organisasi organizational consumer ialah konsumen yang membeli/ menggunakan suatu produk barang/ jasa untuk kebutuhan operasional organisasi tersebut. Hak Konsumen Berikut ini adalah hak dari konsumen, sebagai berikut Konsumen mempunyai hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam pemakaian barang maupun jasa. Konsumen berhak guna memilih barang/ jasa serta menemukan barang/ jasa tersebut cocok dengan nilai tukar dan situasi serta garansi yang dijanjikan. Konsumen berhak guna mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang situasi dan garansi barang/ jasa yang dibeli. Konsumen berhak guna didengar pendapat dan keluhannya berhubungan barang/ jasa yang dipakai. Konsumen mempunyai hak guna mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya solusi sengketa perlindungan konsumen secara patut. Konsumen mempunyai hak guna mendapatkan pembinaan dan edukasi konsumen. Konsumen berhak guna mendapatkan perlakukan dan pelayanan yang benar dan jujur serta tidak diskriminatif. Konsumen berhak menemukan kompensasi, ganti rugi, dan/ atau penggantian, andai barang/ jasa yang diterima tidak cocok dengan semestinya. Hak-hak yang ditata dalam peraturan perundang-undangan lainnya. Kewajiban Konsumen Berikut ini adalah kewajiban dari konsumen, sebagai berikut Konsumen wajib menyimak dan mengekor petunjuk informasi maupun prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang/ jasa, demi ketenteraman dan keselamatan. Konsumen mesti mempunyai itikad baik dalam mengerjakan transaksi pembelian barang/ jasa. Konsumen wajib menunaikan pembelian barang/ jasa cocok dengan nilai tukar yang disepakati. Konsumen wajib mengekor upaya solusi hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Manakahdari karakteristik berikut yang merupakan konsumen tipikal atau tetap? mereka mendedikasikan banyak waktu dan uang untuk mencari produk atau objek. Bagaimana Anda menjelaskan fakta bahwa meskipun tidak ada dua individu yang memiliki kepribadian yang identik, kepribadian kadang-kadang digunakan dalam riset konsumen untuk mengidentifikasi

Didalam suatu proses distribusi konsumen merupakan akhir dari suatu proses distribusi, konsumen adalah pengguna atau pemanfaat akhir dari suatu produk. Pada kesempatan kali ini disini akan mengulas tentang pengertian konsumen, hak konsumen, dan kewajiban konsumen secara lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini. Pengertian-Konsumen Pengertian Konsumen Kata konsumen berasal dari kata consumer Inggris-Amerika, atau consument/konsument Belanda. Secara harafiah arti kata consumer yaitu lawan dari produsen setiap orang yang menggunakan barang. Konsumen pada umumnya adalah sebagai pemakai terakhir dari produk yang diserahkan kepada mereka oleh pengusaha, yakni setiap orang yang mendapatkan barang untuk dipakai dan tidak untuk diperdagangkan atau diperjual belikan lagi. Konsumen menurut Pasal 1 angka 2 undang-Undang Perlindungan Konsumen yaitu setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Berikut ini adalah pengertian konsumen menurut para ahli, sebagai berikut 1. Menurut Dewi Berdasarkan keterangan dari Dewi 20131, definisi konsumen ialah seseorang yang memakai suatu produk barang dan/atau jasa yang dipasarkan. 2. Menurut Sri Handayani Berdasarkan keterangan dari Sri Handayani 20122, definisi konsumen ialah seseorang/ sebuah organisasi yang melakukan pembelian atau memakai sejumlah barang atau jasa dari pihak lainnya. 3. Menurut Aziz Nasution Berdasarkan keterangan dari Aziz Nasution, makna konsumen ialah setiap orang yang menemukan barang atau jasa yang dipakai untuk destinasi tertentu. Baca Juga Penjelasan Karakteristik Konsumen Dalam Ekonomi 4. Menurut Philip Kotler Berdasarkan keterangan dari Philip Kotler 2000 dalam bukunya “Principles Of Marketing”, definisi konsumen ialah semua pribadi dan lokasi tinggal tangga yang melakukan pembelian atau mendapat barang atau jasa guna dikonsumsi secara pribadi. Jenis-Jenis Konsumen Berikut ini adalah jenis-jenis konsumen, sebagai berikut 1. Konsumen Perorangan Personal Consumer konsumen perorangan personal consumer adalah konsumen yang membeli/ menggunakan suatu produk barang/ jasa untuk kebutuhan diri sendiri. Personal consumer sering pun disebut dengan istilah end user. Contoh konsumen akhir; individu, keluarga. 2. Konsumen Organisasi Organizational Consumer konsumen organisasi organizational consumer adalah konsumen yang membeli/ menggunakan suatu produk barang/ jasa untuk kebutuhan operasional organisasi tersebut. Hak-Hak Konsumen Dalam Pasal 4 Undang-Undang Perlindungan Konsumen diatur mengenai hak konsumen. Hak konsumen yaitu sebagai berikut hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa; hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa; hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan; hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen; hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. Baca Juga Pengertian Perilaku Konsumen – Teori, Model, Ciri, Pendekatan, Para Ahli Kewajiban Konsumen kewajiban konsumen juga diatur di dalam Pasal 7 Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Kewajiban konsumen yaitu antara lain sebagai berikut ini beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa; membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati; mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut. Menyangkut kewajiban konsumen beriktikad baik hanya tertuju pada sebuah transaksi pembelian barang dan/atau jasa. Hal ini tentu saja dikarenakan karena bagi konsumen, kemungkinan untuk bisa merugikan produsen mulai pada saat melakukan suatu transaksi dengan produsen. Berbeda dengan pelaku usaha kemungkinan terjadinya sebuah kerugian bagi konsumen dimulai sejak barang dirancang/diproduksi oleh produsen pelaku usaha. Kewajiban lain yang perlu mendapat penjelasan lebih lanjut yaitu kewajiban konsumen mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut. Kewajiban ini dianggap sebagai hal baru, sebab sebelum diundangkannya Undang-Undang Perlindungan Konsumen hampir tidak dirasakan adanya suatu kewajiban secara khusus seperti ini dalam perkara perdata, sementara dalam kasus pidana tersangka/terdakwa lebih banyak dikendalikan oleh aparat kepolisian dan/atau kejaksaan. Karakter Konsumen Berikut ini adalah karakter dari konsumen, sebagai berikut 1. Konsumen Potensial Tipe konsumen potensial ini mesti menjadi prioritas dari target pasar Anda. Secara teknis, konsumen potensial belum menjadi konsumen Anda, bakal tetapi paling berpotensi guna menjadi konsumen. Pastikan Anda menyerahkan pelayanan dan informasi yang menyeluruh dan terbaik untuk tipe konsumen potensial. pe-tipe ini seringkali telah menunjukan ketertarikannya terhadap produk atau jasa yang kita jual, baik melewati pengisian form contact, pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan kepada marketing channel yang kita miliki, atau minimal telah mendatangi website kita dan mengerjakan subscribe. Untuk konsumen potensial ini, kita dapat mengerjakan sedikit pancingan guna sesegera barangkali membuatnya memungut keputusan guna membeli. Salah satu caranya ialah dengan menyerahkan diskon untuk mereka. Tentunya, menyerahkan diskon untuk konsumen potensial bakal menjadi cara yang paling efektif. Akan tetapi, pastikan Anda pun telah menunjukan nilai dari produk atau servis yang kita jual secara jelas untuk para konsumen potensial sebelum menyerahkan diskon. Baca Juga Globalisasi Ekonomi – Pengertian, Sistem, Ciri, Positif, Negatif, Contoh 2. Konsumen Baru Kali ini, Anda bakal berhadapan dengan orang-orang yang baru saja melakukan pembelian produk Anda. Konsumen baru seringkali akan menginjak fase beradaptasi ketika mencoba mengerjakan pembelian kesatunya, sampai-sampai Anda butuh meyakinkan bahwa fase beradaptasi ini berlangsung dengan lancar. Meskipun kita telah sukses membuat mereka melakukan pembelian produk Anda, akan namun Anda tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja. Anda mesti meyakinkan masing-masing konsumen baru merasa nyaman dan merasa senang dalam memakai produk atau jasa yang kita jual. Untuk meyakinkan konsumen baru merasa nyaman dan senang, kita perlu menyerahkan arahan untuk konsumen baru tersebut. Biasanya proses memberi arahan dilaksanakan dengan menyerahkan penjelasan menyeluruh mengenai produk dan teknik pemakaiannya ataupun sistem kerjanya. 3. Konsumen Impulsif Tipe dari konsumen ini ialah tipe konsumen yang dapat menciptakan keputusan dengan cepat, bergantung bilamana kondisi yang terjadi paling tepat. Anda tidak perlu mengerjakan hal persuasif berlebihan dalam meyakinkan tipe konnsumen yang mempunyai sifat impulsif. Apa yang diperlukan konsumen yang bertipe impulsif ialah kemudahan yang diberikan. Semakin gampang langkah-langkah yang diserahkan untuk dapat melakukan pembelian produk atau servis Anda, maka semakin besar peluang konsumen impulsif akan menyimpulkan untuk membeli. Contoh Jika kita menawarkan jasa ekspedisi barang, maka fasilitas yang kita tawarkan seperti fasilitas melakukan tracking barang yang dikirim, atau fasilitas dalam pick-up barang bakal menjadi di antara hal urgen yang bakal mendorong konsumen impulsif untuk menyimpulkan pembelian. 4. Konsumen Diskon Konsumen tipe ini ialah seorang konsumen yang sudah meliat nilai yang kita tawarkan dari produk atau servis, akan namun tetap tak mau untuk membelinya pada harga yang ada. Untuk menanggulangi konsumen tipe ini, usaha mempersuasif mereka barangkali akan menjadi sia-sia. Hal yang bisa Anda lakukan ialah dengan memberikan sejumlah diskon atau penawaran untuk mereka. Namun, disaat diskon yang kita berikan sudah habis, Anda barangkali akan kendala untuk menjaganya menjadi pelanggan. Konsumen jenis ini seringkali akan pergi begitu diskon yang diserahkan suda berakhir dan tidak berlaku. Maka dari itu, untuk menambah peluang kita dalam mengawal konsumen tipe ini sebagai pelanggan, kita perlu mengindikasikan kepadanya bahwa dia tidak melulu mendapatkan produk dengan harga diskon, namun pun mendapat customer service yang spektakuler dengan pembeliannya. Baca Juga Ekonomi Mirkro – Pengertian, Kelebihan, Penerapan, Kegagalan, Perbedaan, Ruang Lingkup, Komponen, Tujuan, Contoh 5. Konsumen Loyal Anda pastinya bercita-cita bahwa seluruh konsumen yang dipunyai mempunyai sifat loyal untuk produk atau servis Anda. Konsumen loyal seringkali akan tetap berpulang pada Anda, dan bahkan bisa mejadi brand ambassador untuk Anda dengan bisa jadi word of mouth marketing yang terjadi. Konsumen loyal bakal merekomendasikan produk atau servis Anda untuk teman maupu keluarganya. Sebab itu, konsumen tipe ini mempunyai pengaruh yang luar biasa untuk bisnis Anda. Selalu berikan seluruh yang terbaik untuk mereka secara produk maupun after sales service, dan lihat hasil yang bakal diberikan. Contoh Konsumen Berikut ini adalah contoh dari konsumen, sebagai berikut Warga Desa Wedani melakukan pembelian baju seragam, maka beliau sebagai konsumen baju. Pak Sabar melakukan pembelian barang elektronik, maka pak Sabar sebagai konsumen Pak Lurah melakukan pembelian semen dan pasir, maka Pak lurah sebagai konsumen Baca Juga Pasar Bebas – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Ciri, Kelebihan, Kekurangan, Dampak, Tujuan, Para Ahli Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

20 Meningkatkan hubungan dengan konsumen termasuk manfaat E-Commerce untuk: a. Perusahaan b. pemerintah c. Konsumen d. Jawaban B dan C benar e. Masyarakat 21. Berikut adalah tantangan E-Commerce, kecuali: a. Keamanan b. Kepercayaan dan resiko konsumen c. Keterbatasan SDM d. Dimana saja kapan saja e. Model bisnis 22.

0% found this document useful 0 votes825 views9 pagesDescriptionContoh Soal Latihan E Commerce Pertemuan 1 BSICopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes825 views9 pagesContoh Soal Latihan E Commerce Pertemuan 1 BSIJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Jawabandapat diketahui dari penjelasan berikut: Manfaat keberagaman sifat individu adalah lahirnya berbagai interaksi, dan memudahkan untuk menemukan jalan keluar dari tiap masalah yang ada dalam lingkungan masyarakat. Contoh manfaat keberagaman karakteristik individu adalah: 1. Dapat saling membantu dan hidup rukun satu sama lain. 2.
\n \n berikut adalah karakteristik individu dari konsumen kecuali
Globalisasimemberikan pengaruh negatif terhadap kehidupan ekonomi seperti berikut ini: (1) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional, karena kalah bersaing
KarakterKonsumen dari Sudut Pandang Penjual Konsumen Potensial. Tipe konsumen potensial ini harus menjadi prioritas dari target pasar kamu. Secara teknis, konsumen potensial belum menjadi konsumen kamu, akan tetapi sangat berpotensi untuk menjadi konsumen. Berikut adalah beberapa contohnya: Seorang wanita lajang, berusia 35 yang tinggal di
WrittenBy nyonteklah 17 March 2021. 2.Berikut ini adalah karakteristik bahasa Java, kecuali. a.Sederhana. b.Berorientasi Objek. c.Interpreter. d.Prosedural. Jawaban yang benar adalah. d.Prosedural. Semoga artikel yang satu ini bisa membantu teman teman semua yang kesusahan mengerjakan tugas tersebut. Interaksiantar penyedia jasa dan konsumen adalah ciri khusus dalam pemasaran jasa. Kedua pihak (penyedia jasa dan konsumen) mempengaruhi hasil (out come) dari jasa yang bersangkutan. Dalam hubungan antara penyedia jasa dan konsumen tersebut, efektivitas individu yang menyampaikan jasa (contact-personnel) adalah unsur penting. Oleh karena itu Karakteristikperdagangan internasional adalah sebagai berikut, kecuali. A. Pembeli dan penjual tidak berinteraksi secara langsung. B. Kegiatan dilakukan dalam suatu negara. C. Dikenakan pajak dan bea masuk. D. Kualitas barang harus mengikuti standar internasional
MenurutHidayat (2009), loyalitas konsumen merupakan komitmen seorang konsumen terhadap suatu merek produk atau jasa berdasarkan sikap positif dan tercermin dalam pembelian ulang secara konsisten. Adapun indikator dari loyalitas tersebut tercermin dalam beberapa tindakan antara lain yaitu sebagai berikut: Trust, yaitu tanggapan kepercayaan

Berikutadalah karakteristik dari persoalan, kecuali? tidak menghambat pencapaian tujuan; memiliki penyebab; penyimpangan dari standar; umumnya sudah terjadi; Kunci jawabannya adalah: A. tidak menghambat pencapaian tujuan. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut adalah karakteristik dari persoalan, kecuali tidak menghambat pencapaian tujuan.

7Mac.
  • jvkc1mntc7.pages.dev/954
  • jvkc1mntc7.pages.dev/864
  • jvkc1mntc7.pages.dev/658
  • jvkc1mntc7.pages.dev/944
  • jvkc1mntc7.pages.dev/490
  • jvkc1mntc7.pages.dev/155
  • jvkc1mntc7.pages.dev/599
  • jvkc1mntc7.pages.dev/168
  • berikut adalah karakteristik individu dari konsumen kecuali